AKU DAN TUHAN
>> Senin, 04 Mei 2015
Yuni Budiawati
Tuhan
Dalam sepi kuketuk pintu kamarMu,
lalu kumasuk lewat celah lubang pintu
Mengendap-endap, takut Kau terbangun
Meski aku tahu Kau tak tidur
Sebenarnya bukan itu
Aku takut Kau marah padaku
Tapi, Kau bilang jangan pergi
Lagi pula mana berani aku pergi
Pintu mana lagi yang harus ku ketuk tuk meminta kasih
Tuhan
Dalam diam aku meringis sakit
Sebetulnya tak perlu kubilang
Kau pasti sudah tahu
Tapi, aku tetap ingin bilang,
biar Kau obati
Tuhan
Dalam gulita aku tersesat
Aku tahu Kau di situ,
tapi kadang aku tak bisa melihatMu
Mungkin memang terlalu gelap
Atau egoku yang menggelapkan
Tuhan
Dalam hening aku merintih
Berbisik
“Jangan lupakan aku!”
Kalau aku lupa, Kau masih bisa mengingatkanku
Tapi jika Kau lupa, lalu siapa yang mengingatkanku
Tuhan
Bersabarlah kepadaku!
Ciputat,
Senin, 27 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar